New World (Prolog)

Saat itu,

Aku hanyalah seorang gadis kecil biasa

Sehelai gaun putih kecil menyelimuti tubuhku

Dengan segenggam mawar merah di tanganku

Saat itu,

Aku berada di sebuah ladang bunga yang sangat indah

Dimana hanya aku yang mengetahui keberadaannya

Dimana hanya aku yang bisa menikmati keindahannya

Saat itu,

Adalah saat yang sangat damai

Kepolosanku membuatku terus kembali ke ladang itu

Tanpa tahu kalau ladang yang indah penuh bunga-bunga itu menyembunyikan sesuatu

Sesuatu yang semakin lama semakin membuatku sadar

Kalau semua itu hanyalah ilusi

Ketika aku menyadarinya,

Bunga-bunga itu berubah menjadi tangan-tangan yang berlumuran darah

Melumuri gaun putihku yang tidak bernoda

Mawar yang kugenggam telah menjadi pisau yang siap menusukku

Tanah yang kupijak bergetar seolah ingin menelanku

Kepolosan telah berubah menjadi hawa nafsu

Ketulusan telah berubah menjadi kelicikan

Kejujuran telah berubah menjadi dusta

Dengan kemunafikan sebagai bumbunya

Aku berusaha bertahan

Berusaha untuk tetap berdiri walaupun diriku sudah ternoda

Berusaha untuk tetap tegar walaupun diriku sudah tersakiti

Berusaha untuk tetap lembut walaupun pisau ini sudah siap mengayun

Dan disaat yang sama

Ketika aku sudah berlumuran darah dan dosa

Beberapa tangan pucat menepuk pundakku dan wajah mereka tersenyum padaku

Dan berkata

Kalau aku tidak sendirian...